Bupati Berau Minta Masyarakat Waspada Terhadap Potensi Kebakaran Akibat Cuaca Ekstrem
Berau – Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, meminta masyarakat Kabupaten Berau untuk tetap waspada terhadap potensi kebakaran akibat cuaca panas ekstrem yang tengah melanda daerah tersebut. Suhu udara maksimum tiga hari terakhir mencapai sekitar 34,8-36,4°C, bahkan pada 26 Juli lalu wilayah Berau mengalami suhu tertinggi di Indonesia dengan 36,4°C.
“Kita harus tetap siaga mengantisipasi bahaya kebakaran yang dapat terjadi kapan saja,” ungkap Sri Juniarsih. Belakangan ini, kebakaran masih menjadi salah satu bencana masif yang menghampiri Berau. Oleh karena itu, Bupati meminta semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
Kepala BMKG Berau, Ade Heryadi, menjelaskan bahwa cuaca ekstrem ini berdampak pada ketersediaan air tanah yang cenderung menurun. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk menggunakan air tanah secara bijak dan tidak berlebihan. “Gunakan air secukupnya untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi, mencuci, dan menyiram tanaman,” terangnya.
Selain itu, Ade juga mengimbau masyarakat untuk menghindari aktivitas membakar lahan dan sampah, karena dapat memicu kebakaran yang lebih besar dan memperburuk kualitas udara. “Api yang menjalar dengan sangat cepat dan tidak terkendali dapat menyebabkan kebakaran hutan dan lahan yang luas, serta membahayakan kesehatan dan keselamatan masyarakat,” paparnya.
Ade juga menambahkan bahwa pada siang hari saat musim kemarau, paparan langsung sinar matahari bisa sangat terik dan berbahaya bagi kulit. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk selalu menggunakan pelindung seperti topi, payung, kacamata hitam, atau tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan.
“Pastikan juga untuk minum air yang cukup agar tidak dehidrasi. Dengan mematuhi imbauan ini, kita dapat bersama-sama mengurangi dampak negatif dari kekeringan dan menjaga lingkungan tetap sehat,” tandas Ade.
Dengan demikian, masyarakat Berau diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi kebakaran akibat cuaca ekstrem, serta menggunakan sumber daya alam secara bijak untuk menjaga lingkungan tetap sehat. (*/)