Fokus Penurunan, Bupati Minta Gencarkan Rembuk Stunting

Foto: Bupati Sri Juniarsih

TANJUNG REDEB – Stunting masih menjadi pekerjaan rumah bagi Indonesia termasuk di Kabupaten Berau. Bahkan, Pemkab Berau terus menggenjot program penurunan angka stunting yang saat ini masih cukup tinggi.

“Stunting jadi masalah bersama. Ini tidak bisa hanya dilakukan satu pihak atau dinas terkait saja, melainkan kerjasama semua pihak. Untuk itu, saya meminta program rembuk stunting dilakukan berkala, agar bisa dibahas dan ditemukan solusi bersama,” tegas Bupati Berau Sri Juniarsih.

Baca Juga  Pjs Bupati Berau Hadiri Pelantikan Pimpinan DPRD Berau Masa Jabatan 2024-2029

Hal ini harus dilaksanakan meskipun kampung itu dalam kondisi ada atau tidaknya kasus stunting di kampung tersebut. Karena rembuk stunting sendiri tak hanya berbicara penanganan, namun juga upaya preventif menanggulanginya.

Kegiatan tersebut juga bisa mendata perempuan hamil yang nantinya bisa diambil langkah-langkah teknis pencegahan. Karena pencegahan stunting dilakukan sejak masa kehamilan.

Baca Juga  Hari Pertama Ngantor, Pjs Bupati Temui Jajaran Setkab Berau

Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Berau, program rembuk stunting ini telah disosialisasikan di 100 kampung se-Kabupaten Berau.

“Targetnya tuntas seluruh kampung pada akhir Juni 2024 lalu. Ini menjadi langkah strategis dalam upaya pengentasan stunting di Berau,” ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Berau, Tenteram Rahayu.

Baca Juga  Piala Bupati Voli dan Futsal Dimulai, 13 Kecamatan Rebutkan Hadiah Rp137 Juta

Di tahun 2023 lalu, hanya 43 kampung yang melakukan rembuk. Dan untuk tahun ini sudah ada 10 kampung yang melaksanakan rembuk stunting. Ini juga sebagai langkah deteksi awal untuk mengetahui status anak-anak di kampung yang ada.(adv)

Reporter: Diva