Merawat Tradisi Mag’jamu Suku Bajau di Derawan

TANJUNG REDEB – Miniatur perahu layar berwarna kuning dilarung ke laut lepas di Kampung Tanjung Batu, Kecamatan Pulau Derawan, Kamis (31/10/2024) pagi. Yang diiringi dengan perahu-perahu nelayan di sekitarnya. Upacara itu pun dipercayai sebagai upaya dalam menghilangkan penyakit. Tradisi ini merupakan rangkaian kegiatan budaya yang dikenal masyarakat suku Bajau dengan sebutan Mag’jamu.

Tradisi Mag’jamu ini merupakan warisan leluhur suku Bajau yang dilaksanakan setiap tahun. Dilaksanakan selama tiga hari penuh. Diawali dengan persiapan, kemudian malam kedua adalah utasan atau pengobatan.

Baca Juga  Dana Insentif Kinerja Kampung Diharapkan Jadi Pemantik Inovasi

Selanjutnya di hari ketiga sekaligus puncak kegiatan dengan melarung miniatur perahu. Dalam sukus Bajau disebut juga Bekpakan Lahat. Miniatur perahu ini merupakan lambang kampung. Dilepasnya perahu ini dengan tujuan penyakit di kampung ikut terbuang ke laut.

Kegiatan sarat nilai spiritual ini dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Berau, Ilyas Nasir yang mewakili Pjs Bupati Berau, Sufian Agus, anggota DPRD Kaltim, Makmur HAPK, tokoh masyarakat serta adat dan ratusan masyarakat Tanjung Batu.

Baca Juga  Bupati Minta Anak Muda Berau Harus Berani Keluar dari Zona Nyaman

Khasanah budaya ini pun dimaknai juga sebagai sarana dalam mempererat tali silahturahmi antar masyarakat. Termasuk mengenalkan kepada generasi muda.

Tradisi yang masih dipertahankan hingga saat ini pun mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Berau. Dengan banyaknya nilai-nilai budaya yang terkandung didalamnya menjadikan kegiatan ini menjadi bagian dalam promosi pariwisata daerah.

“Prosesi ini juga menjadi salah satu daya tarik pariwisata di Kabupaten Berau. Tidak semua daerah memiliki budaya semacam ini sehingga mereka yang ingin melihat dan menyaksikan langsung prosesi Mag’jamu harus datang ke Kampung Tanjung Batu,” ujar Ilyas.

Baca Juga  Konsultasi Publik Peta Jalan Pendidikan IKN: Libatkan Masyarakat Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Nusantara

Sebagai pintu gerbang pariwisata bahari, kekayaan budaya ini harus dipertahankan dan dimunculkan. Dikemas dengan menarik untuk mengundang perhatian dari wisatawan.

“Pemerintah selalu memberikan dukungan penuh dalam promosi budaya ini,” pungkas Ilyas.(ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini