Ketinggian Banjir di Siduung Indah Mencapai 160 Cm, Warga Mengungsi ke Rumah Panggung.

KABUPATEN BERAU. Banjir yang menerjang empat kecamatan di Berau sejak Senin (24/3/2025) belum sepenuhnya surut. Kampung Siduung Indah di Kecamatan Segah yang turut terdampak, juga mengalami hal yang sama.

Ketinggian banjir di Siduung Indah hingga memasuki hari ke-5, Jumat (28/3/2025), diperkirakan masih mencapai 160 Cm. Meskipun sudah ada rumah yang terendam, semua warga yang terdampak masih memilih bertahan di rumahnya masing-masing, tanpa harus mengungsi.

Kepala Kampung Siduung Indah Noveli Ding menjelaskan banjir yang terjadi akibat hujan dan luapan Sungai Siduung di wilayahnya belum juga surut maksimal hingga Jumat (28/3/2025) pagi. Bahkan, berpotensi kembali meninggi lantaran hujan kembali terjadi, Kamis (27/8/2025) malam.
“Untuk kondisi air pagi ini sudah mulai surut 10 Cm. Cuma hujan tadi malam terlalu deras. Kemungkinan sore atau malam banjir bisa tinggi lagi,” ungkapnya, Jumat (28/3/2025).
Disampaikannya, banjir yang terjadi menyebabkan 107 KK yang tinggal di wilayah RT 03 dan 04, Kampung Siduung Indah terdampak. Sedangkan warga yang bermukim di wilayah yang agak tinggi seperti di RT 01 dan 02 tidak terdampak.
Lebih dari, lanjutnya, sudah ada dua rumah yang lantainya mulai terendam banjir. Meskipun demikian, warga tetap bertahan di rumah masing-masing. Mengingat, rumah mereka merupakan rumah panggung yang tingginya melebihi ketinggian banjir.

Baca Juga  Masuk Triwulan Ketiga, OPD Harus Segera Tuntaskan 18 Program Prioritas

“Hanya banjir kali ini yang terbesar dari sebelum-sebelumnya. Dan dua rumah yang terendam juga rumah panggung, cuma agak rendah dari rumah yang lainnya,” jelasnya.
Disampaikannya, akibat banjir itu beberapa fasilitas umum lain seperti 2 rumah ibadah di wilayah RT 04 ikut terendam. Termasuk jalan dan jembatan penghubung dari Siduung Indah menuju Labanan Makarti di Kecamatan Teluk Bayur.
“Warga juga tidak bisa beraktivitas, hanya tunggu di rumah. Kadang-kadang hanya bisa memanfaatkan waktu pergi memasang jaring untuk mencari lauk saja,” terangnya.
“Salah satu yang jadi problem nanti ini akses jalan di mana saat ini sudah tidak bisa dilewati. Dan kalaupun nanti sudah surut dan kering mungkim sudah hancur terbawa arus. Apalagi ada jembatan karena terbuat dari kayu,” sambungnya.

Baca Juga  Bupati: "Pariwisata Itu Harus Bersih"

Diakuinya, di tengah bencana itu pihaknya mengimbau warga untuk tetap waspada. Berikutnya, meminta bantuan kepada pihak ketiga yang berkegiatan di wilayahnya untuk membantu warga dengan memberikan bantuan sembako.
Noveli juga berharap agar pasca banjir, akses jalan dan jembatan di Siduung Indah juga dapat diperhatikan oleh pemerintah daerah. Apalagi banyak anak sekolah SMP dan SMA di wilayahnya yang bersekolah di Kampung Labanan.
“Karena yang akan panjang diderita warga ini bukan banjir tapi akses jalan itu nanti. Karena anak sekolah SMP, SMA tiap hari harus berangkat sekolah di Labanan,” tandasnya.
Untuk diketahui, 4 kecamatan dan kampung yang terendam banjir antara lain Kecamatan Kelay (Kampung Merasa), Kecamatan Sambaliung (Bena Baru, Pegat Bukur, Inaran, Long Lanuk, dan Tumbit Dayak), Kecamatan Teluk Bayur (Tumbit Melayu, Labanan Makarti), dan Kecamatan Segah (Siduung Indah). (*/)

Baca Juga  DPRD Berau Minta Puskesmas di Wilayah Terpencil Dibuka 24 Jam