Bupati Imbau Ibu PKK Belajar Hidroponik dari Kampung Payung-Payung

Foto: Ilustrasi Hidroponik

TANJUNG REDEB,- Sejak diperkenalkan pada tahun 2022 lalu metode tanam hidroponik telah berkembang di Pulau Maratua.

Bupati Berau Sri Juniarsih Mas pun mengapresiasi masyarakat di sana mampu memenuhi kebutuhan sayurnya sendiri melalui metode ini.

“Saya mendapat informasi dari Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan bahwa sekarang ibu-ibu PKK di Pulau Maratua sudah rajin melakukan hidroponik. Alhamdulillah, hasilnya sudah bisa dirasakan, bahkan bisa dijual ke resort-resort, sehingga hasilnya bisa menjadi kas bagi PKK itu sendiri. Dan ini patut diapresiasi,” ucapnya.

Sri Juniarsih menyatakan bahwa hal ini selalu disampaikan sejak menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak PKK periode sebelumnya

Baca Juga  Asisten 1 Setkab Berau Tutup Perlombaan Olahraga Tradisional

Ia menegaskan bahwa ibu PKK dapat mandiri dan meningkatkan perekonomian keluarga melalui program-program kemandirian yang berpenghasilan.

“Itu yang sering saya sampaikan saat menjadi Ketua Tim Penggerak PKK dulu. Dan saat ini sudah terlaksana dan ibu-ibu pun bisa merasakan hasilnya, ada tambahan untuk uang belanja,” ungkapnya.

Sejauh ini, hasilnya sudah tampak, setiap panen, masyarakat langsung memesan sayuran yang dihasilkan.

“Mereka bahkan sudah secara mandiri membuat instalasi sendiri dengan menggunakan dana kampung,” tuturnya.

Selain itu, Sri Juniarsih mengimbau pihak kecamatan agar bergerak mengembangkannya ke kampung-kampung lain dengan belajar dari Kampung Payung-Payung

“Yang merupakan proyek percontohan budidaya hidroponik ini,” bebernya.

Sri Juniarsih akui bahwa daratan Pulau Maratua memiliki potensi untuk pengembangan pertanian dengan komoditas utama kelapa.

“Namun, untuk pemenuhan kebutuhan bahan pangan rumah tangga, rumah makan, penginapan, atau resort, termasuk sayuran, masih bergantung pada pasokan dari luar pulau,” imbuhnya.

Baca Juga  Bupati Sebut Tahun ini Pemkab Bangun Jalan Bohe Silian Maratua, Dananya 13 Miliar

Bahkan dirinya menilai area sekitar pantai dengan kondisi tanah berpasir, air tanah atau mata air yang didominasi kondisi payau, serta keterampilan petani yang masih rendah dalam bidang pertanian

“Terutama budidaya tanaman sayuran, menjadi tantangan dalam pengembangan program hidroponik tersebut supaya terus bisa berkembang baik di sini,” pungkasnya. (ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini