Pemkab Beri Pendampingan dan Pembinaan Lebih untuk Masalah Stunting
TANJUNG REDEB – Pentingnya 8 aksi penanganan stunting harus diperhatikan untuk menekan kasus stunting di Berau. Poin pendampingan, serta pembinaan terhadap sasaran penanganan oleh pelaksana hingga 2025 mendatang, adalah poin paling penting.
Hal ini diungkapkan Wakil Bupati Berau, Gamalis saat membuka rakor tim percepatan penurunan stunting beberapa waktu lalu. Dimana dirinya menekankan jika ada beberapa poin yang tercantum dalam SE Bupati Berau, yang harus dilaksanakan yakni pelaksanaan intervensi serentak pencegahan stunting.
“Di Berau terdapat 16 Lokasi Khusus (Lokus) Stunting, dengan rincian 914 balita dan 3.796 keluarga terdampak. Saya mendorong program atau peran aktif seluruh jajaran TPPS bersama perangkat kelurahan dan kampung, agar angka ini terus menurun,” tegasnya.
Untuk sasarannya sendiri adalah dalam rangka pencegahan seperti Calon Pengantin (Catin), Pasangan Usia Subur, Ibu Hamil, Balita serta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Sehingga perlu dilakukan manajemen data stunting dengan pemetaan serta pencatatan.
Selanjutnya, bisa dilakukan asistensi atau pendampingan secara masif dan serius bersama OPD teknis yang menangani, sehingga program-program pemerintah yang menyasar dan berusaha mengentaskan stunting bisa tepat sasaran.
Dirinya juga menyadari, pengentasan kasus stunting ini tak bisa dilakukan satu pihak saja. Sehingga, peran serta seluruh sektor sangat diharapkan, baik itu lembaga pemerintahan, non pemerintahan, hingga dunia usaha.
“Mari bersama dengan masyarakat mengoptimalkan intervensi pencegahan stunting, Kita lakukan penguatan komitmen juga, kita tingkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, kita kembangkan kepedulian bersama tentang aksi pencegahan stunting, serta lakukan evaluasi sebagai bahan pembelajaran,” tambahnya.
Gamalis juga mengajak untuk meningkatkan komitmen yang sudah kuat berjalan selama ini. Diketahui, Pemkab Berau menggelontorkan APBD mencapai Rp 178,9 miliar untuk penanganan stunting selama ini.(adv)
Reporter: DIVA
Tinggalkan Balasan